Azhar krab

Jumat, 15 April 2011

Ekonomi Islam

Assalamu’alaikum warrahmatullahi wabarakaatuh, puji syukur kepada Allah SWT dan shalawat kepada Baginda Nabi Besar Rasulullah Muhammad SAW. Akhirnya Allah perkenankan kami berkumpul kembali di tanah air dalam sebuah wadah yang bertujuan membumikan Ekonomi Islam di negeri tercinta Indonesia. Wadah itu bernama Islamic Economic for Indonesian Development (ISEFID).

Dan ISEFID ingin pula memberikan kontribusinya bagi perkembangan Ekonomi Islam di tanah air. Sehubungan dengan itu, sebagai kontribusi awal kami mencoba untuk memulainya dengan sebuah forum diskusi. Forum yang mengeksplorasi ilmu dan wawasan pada semua aspek ekonomi Islam yang tengah bergeliat di Indonesia ini.

Sudah sampai dimana dan mau kemana Ekonomi Islam Indonesia? Inilah pertanyaan yang ingin dijawab dalam Seminar Nasional Ekonomi Islam Indonesia: “Islamic Economic in Indonesia; Position & Destination” yang diselenggarakan oleh ISEFID. Seminar ini insha Allah akan dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 21 April 2011 pukul 13.00 s.d 15.00 WIB, di Program Pascasarjana Universitas Paramadina, Gedung Energy Tower lantai 22 Sudirman, Jakarta.

Seminar akan diselenggarakan menggunakan konsep Talkshow, dengan menghadirkan narasumber sebagai berikut:

Dr. Masyhudi Muqorobin(SDM/Maqashid of Islamic Economics/ISEFID-UMY)
Dr. Irfan Sauqi Beik(Islamic Public-Social Sector/ISEFID-IPB)
Dr. Raditya Sukmana(Islamic Capital Market/ISEFID-UNAIR)
Dr. Yulizar Sanrego (Islamic Microfinance/ISEFID-TAZKIA)
Dr. Wahiburrokhman HRD in Islamic Economics and Finance/ISEFID-UMY)
Dr. Arif Hoentoro (Islamic Microeconomics and Entrepreneurship/ISEFID-UNBRAW)
Dr. Agus Trianta (Law and Islamic Economics and Finance/ISEFID-STAIN Kudus)
Dr. Erie Febrian (Islamic Banking/ISEFID-UNPAD)

Bagi rekan-rekan, saudara-saudara yang berminat menghadiri majelis ilmu ini, silakan melakukan konfirmasi melalui email ke kidod25@yahoo.com atau a_sakti@yahoo.com atau luqyan@yahoo.com, mengingat daya tampung tempat yang terbatas. Semoga Allah mudahkan semua upaya dakwah ekonomi Islam ini
Cerita masyhur tentang seorang perampok yang telah membunuh hingga 100 korban tetapi berakhir pada takdir penghuni syurga akibat tekadnya menuju pada kebaikan, atau cerita seorang pelacur yang juga bernasib sama beruntungnya, memperoleh syurga karena memberikan minumnya kepada seekor anjing, mungkin pernah juga sampai ditelinga kita. Tapi pertanyaannya, apa yang kita dapat dari cerita ini?

Mungkin berdasarkan cerita itu, sudah lama di benak kita ada kesimpulan bahwa siapapun memiliki peluang untuk mendapatkan syurga, bahwa seberat apapun tumpukan dosa yang kita panggul janganlah membuat putus asa untuk menjadi baik dan meraih syurga. Saya pun begitu. Tetapi beberapa hari yang lalu saya temukan kesimpulan baru yang membuat saya kembali merenung. Cerita itu kini bagi saya memberikan makna baru, yaitu bagaimana menemukan momen-momen dimana ketika itu Allah jatuh cinta kepada kita!

Bayangkan hampir seluruh usia perampok itu dihabiskan dalam keburukan, tetapi langkah kakinya menuju kebaikan dengan tekad yang bersungguh-sungguh, ternyata mengguncang langit karena langkahnya sudah membuat Allah jatuh cinta kepadanya, sehingga syurga layak bagi dirinya. Begitu pula dengan pelacur tadi, ketulusan dan pengorbanan seteguk air yang ia lakukan kepada seekor anjing ternyata ternyata mampu meluluhkan Allah untuk memberikan cinta-Nya. Lihatlah momen-momen itu mampu menghapus sejarah kelam keduanya, atau bahkan pada kasus pelacur tadi mampu pula menutupi keburukan masa depannya setelah peristiwa ia bersama anjing tadi.

Momen ketika Allah jatuh cinta kepada kita. Temukan! Atau mungkin ciptakan momen-momen seperti itu! Bagaimana caranya? Saya juga tidak tahu. Itu rahasia unik yang menjadi hak prerogatif Allah. Saya hanya mampu berkesimpulan selanjutnya silakan cerna dan temukan sendiri momen-momen anda. Yang sedikit saya pahami setelah kesimpulan tadi hanyalah satu rekomendasi, jangan remehkan peluang amal shaleh didepan kita sekecil apapun. Sekalipun itu sangat sepele, sesepelenya kewaspadaan anda ketika melangkahkan kaki dan tidak mau menginjak semut yang sedang berjalan di lantai. .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar